Posted by : Hafi Munirwan Senin, 06 Juni 2016

Assalamualaikum wr.wb,
Salam sejahtera untuk kita semua.

Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi mengenai pengalaman saya dalam mempersiapkan diri untuk studi S2.

Jauh sebelum saya menyelesaikan pendidikan S1, tepatnya sejak lulus SMA, saya sudah bercita-cita untuk melanjutkan studi di Eropa. Motivasi saya saat itu sederhana, yaitu ingin mengembangkan jaringan di dunia internasional, karena dunia terlalu luas untuk hanya menempati satu tempat saja tanpa menjelajahi bagian dunia yang lain. Hanya saja, waktu itu saya belum menetapkan negara dan universitas yang ingin saya tuju.

Setiap orang punya keinginan, tetapi untuk mewujudkannya butuh usaha yang tidak mudah. Hal mutlak dan utama yang harus kita miliki jika ingin bertahan di negeri orang adalah kemampuan berbahasa asing, dalam hal ini yang dimaksud adalah berbahasa inggris. Oleh karena itu, sebelum saya menginjak kuliah di bangku sarjana yaitu pada tahun 2010, saya sudah mulai mendalami bahasa inggris dengan mengikuti kursus di Banda Aceh saat itu, yaitu di International English School (IES). Hal ini menjadi salah satu pengalaman yang unik, karena saya menjadi siswa termuda di kelas ini, sedangkan siswa yang lain rata-rata sudah kuliah semester akhir bahkan ada yang sedang mempersiapkan studi S3. 

Selama kuliah pun saya terus mengikuti kursus di SWIFT English School dan CILACS UII, Yogyakarta. Setelah kuliah, saya berangkat ke Kampung Inggris Pare, dan belajar di TEST English School dan Global English.

InsyaAllah, hasil tidak akan mengingkari usaha. Maret 2016 saya mengikuti tes IELTS dan kemudian memperoleh skor sesuai dengan yang dibutuhkan untuk meng-apply ke kampus dan beasiswa. Berdasarkan pengalaman saya dalam mempersiapkan diri untuk studi S2/S3 yang panjang, saya ingin sedikit merangkum tahapan-tahapan tersebut menurut saya pada tahap-tahap berikut:


(Image source: www.huffingtonpost.com)

  • Tahap 1: Mendapatkan Sertifikat Bahasa
Tahap Pertama mempersiapkan diri untuk studi S2/S3 di luar negeri menurut saya adalah mendapatkan sertifikat bahasa, yaitu IELTS/TOEFL IBT. Kenapa harus mendapatkan sertifikat bahasa dulu? karena dengan bermodalkan sertifikat bahasa ini, maka kita hampir dapat meng-apply ke seluruh universitas dan beasiswa yang tersedia.

  • Tahap 2: Membuat List Universitas Tujuan

Disela-sela kegiatan belajar bahasa, kita bisa sekaligus masuk ke Tahap Kedua, yaitu membuat list universitas tujuan. Memilih universitas ini sebaiknya didasarkan pada alasan yang kuat dan logis, seperti diantaranya: peringkat universitas secara umum, peringkat universitas berdasarkan bidang keilmuan yang ingin kita dalami (dapat dilihat di www.timeshighereducation.com atau di www.topuniversities.com), mata kuliah (course) yang ditawarkan, fasilitas yang disediakan seperti laboratorium, hingga ketersediaan dosen dengan keahlian sesuai dengan yang ingin kita dalami. Tentukan setidaknya tiga kampus tujuan yang kemudian diurutkan berdasarkan prioritas. Tujuannya adalah sebagai backup jika kita terkendala pada proses di kampus yang satu, maka masih terdapat dua opsi kampus lainnya yang tersedia.

  • Tahap 3: Mendapatkan Letter of Acceptance (LoA)

Setelah memperoleh sertifikat bahasa, kita bisa langsung mendaftar ke kampus yang ingin kita tuju sesuai dengan list yang telah kita tentukan sebelumnya. Sistem yang diterapkan disetiap kampus berbeda-beda. Ada yang mempersyaratkan dokumen seperti rekomendasi dosen, portofolio, CV, dan lain-lain, namun ada pula yang hanya mempersyaratkan dokumen yang lebih sedikit. Untuk melihat dokumen yang dipersyaratkan oleh kampus, kita bisa langsung mengunjungi website kampus tersebut. Biasanya dokumen-dokumen yang disyaratkan sudah tertera jelas di website tersebut.

Lama proses penerbitan LoA setiap kampus juga berbeda-beda, ada yang cuma beberapa hari, ada yang beberapa minggu, bahkan ada yang berbulan-bulan. Hal ini mungkin menjadi salah satu kendala, akan tetapi kita memiliki lebih banyak opsi andaikan salah satu kampus yang kita tuju berkendala karena telah menentukan backup sebelumnya. Saran dari saya, carilah kenalan langsung maupun tidak langsung melalui teman yang telah lebih dulu melanjutkan studi di kampus tersebut karena kita akan tahu lebih banyak mengenai kampus tersebut.

  • Tahap 4: Memilih Lembaga Penyedia Beasiswa
Saat ini, terdapat banyak sekali beasiswa yang dapat kita coba, seperti LPDP, Stuned, Chevening, AAS, Fullbright, dsb. Setiap beasiswa ini memiliki proses dan kebijakannya masing-masing. Sangat penting bagi pendaftar beasiswa untuk mengetahui hal tersebut. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang detail setiap beasiswa tersebut bisa langsung diakses pada websitenya dan karena saya sebelumnya meng-apply pada beasiswa LPDP, saya akan share Visi LPDP yaitu:

" Menjadi lembaga pengelola dana terbaik di tingkat regional untuk mempersiapkan pemimpin masa depan serta mendorong inovasi bagi Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan."

Selain itu, LPDP juga memiliki bidang prioritas yaitu: teknik, sains, pertanian, kelautan dan perikanan, kedokteran dan kesehatan, akuntasi dan keuangan, hukum, agama, pendidikan, sosial, ekonomi, budaya, seni dan bahasa, dan bidang lainnya.

Sedangkan tema prioritas meliputi: kemaritiman, perikanan, pertanian, ketahanan energi, ketahanan pangan, industri kreatif, manajemen pendidikan, teknologi transportasi, teknologi pertahanan dan keamanan, teknologi informasi dan komunikasi, teknologi kedokteran dan kesehatan, keperawatan, lingkungan hidup, keagamaan, keterampilan (vokasional), ekonomi/keuangan syariah, budaya/bahasa, dan hukum bisnis internasional.

Jika kita hendak mendaftar beasiswa LPDP, maka pastikan kita memiliki visi dan misi yang sama dengan lembaga ini. Selain itu, akan lebih baik pula jika kita memilih program studi yang sejalan dengan bidang dan tema prioritas yang telah ditetapkan.

  • Tips 5: Mempersiapkan Diri Untuk Proses Seleksi Beasiswa
Tips-tips mempersiapkan diri untuk proses seleksi khusunya untuk beasiswa pemerintah indonesia (BPI) LPDP sudah pernah saya share sebelumnya pada (http://hafimunirwan.blogspot.co.id/2015/12/perjalanan-mengikuti-seleksi-beasiswa.html). Untuk informasi lebih detail bisa diakses pada link tersebut.

Sekian sharing dari saya kali ini, semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Kurangilah berkompetisi, perbanyaklah berkolaborasi.

Wassalam.

{ 1 komentar... read them below or add one }

Terjemahkan

Tinggalkan Pesan

Flag Counter

Postingan Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Berbagi Pengalaman dan Opini -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -