Archive for 2014

Diatas Langit Masih Ada Langit

     Hampir setiap orang memiliki motto di dalam hidupnya. Motto sendiri menurut saya adalah suatu kata yang menggambarkan cara pandang seseorang terhadap kehidupan. Orientasi hidup, kepribadian seseorang dapat dilihat salah satunya adalah melalui motto tersebut. Oleh karenanya, menurut saya setiap orang sangat penting untuk memiliki suatu motto sehingga dapat mengenali dirinya dan menentukan berbagai sikap dalam kehidupannya.

     Pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi kepada pembaca tentang motto kehidupan saya. Semoga berguna bagi saya sendiri dan bagi para pembaca sekalian.


     Jika ditanya apakah motto saya? maka saya akan menjawab : "Diatas langit masih ada langit". Setidaknya terdapat dua hal yang dapat kita ditarik dari kalimat diatas.

     Yang pertama adalah mengenai optimisme dan positivisme, hal ini akan didapatkan jika kita melihat dari perspektif dimana kita menempatkan diri sebagai langit yang berada dibawah. Sebagai seseorang yang berada pada posisi dibawah, maka kita dapat membangun sifat rendah diri karena kita sadar bahwa kita masih banyak manusia/generasi yang lebih baik dari kita. Dari kesadaran inilah kemudian kita akan terbangun dan berbenah diri ke arah yang lebih baik.

    Yang kedua adalah mengenai tenggang rasa dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Hal ini akan dirasakan jika kita memposisikan diri kita sebagai langit yang berada diatas. Sadar atau tidak, masih banyak pula orang yang bernasib tidak lebih baik daripada kita. Yang paling saya soroti disini adalah mengenai kemiskinan. Saya belajar banyak dari salah satu mata pelajaran di kampus saya yaitu "Pengembangan Masyarakat". Misalnya, dulu saya berfikir bahwa profesi pembantu rumah tangga sudah menjadi salah satu profesi dengan penghasilan yang rendah, namun kemudian saya disadarkan dengan fakta bahwa masih terdapat profesi dengan penghasilan yang lebih rendah seperti tukang becak. Kemudian saya disadarkan lagi dengan fakta bahwa bahkan seorang tukang becak juga seharusnya masih bersyukur karena masih ada buruh bangunan yang memiliki penghasilan yang masih jauh lebih sedikit. Begitulah seterusnya jika kita melihat kebawah, kita akan belajar bersyukur karena saat itu kita akan sadar bahwa masih banyak orang yang memiliki nasib tidak sebaik kita.

     Demikian sedikit ulasan saya mengenai definisi dan pentingnya sebuah motto hidup. Saya berharap tulisan diatas memberi manfaat bagi seluruh pembaca dan saya sendiri. Terakhir, saya ingin menyampaikan kepada para pembaca mari kita menjadi seseorang yang tidak hanya bisa mengkritik sesuatu hal, namun juga menjadi seseorang yang solutif terhadap sesuatu. Kritik tanpa solusi = nol. Kita mengkritik bukan untuk saling menjatuhkan namun untuk saling menyadarkan dan mengarah ke arah yang lebih baik.

    Sekian postingan saya kali ini, salam sejahtera
Billahitaufikwalhidayah Wassakamu'alaikum Wr. Wb. (/haf)
Jumat, 21 Maret 2014
Posted by Hafi Munirwan

The Power of Nazar

Nazar adalah mewajibkan suatu yang pada dasarnya tidak wajib di dalam hukum syara'. Contohnya, jika seseorang berkata, "untuk Allah, aku bernazar untuk bersedekah dengan jumlah sekian andai saya lulus dalam ujian akhir" atau "jika Allah menyembuhkan penyakitku ini, maka aku akan berpuasa selama tiga hari". Nazar dianggap sah, jika diucapkan oleh seseorang yang sudah baligh, berakal, memiliki kebebasan dalam melakukannya, meskipun orang itu non-muslim. (dikutip dan diolah dari penerbitmadina.wordpress.com)


Diatas adalah sedikit ulasan mengenai definisi nazar, untuk ulasan lebih lanjut silahkan simak cerita berikut ini :

Alkisah, hiduplah seorang pemuda di sebuah kota antah berantah. Dalam kehidupannya, ia seringkali menghadapi kegagalan dalam berbagai langkah yang ditempuhnya. Berbagai keinginannya seringkali tidak tercapai dan menemui jalan buntu. Akan tetapi, pemuda tersebut tidak menyerah dan selalu berintrospeksi serta memperbaiki dirinya. Ia juga sering menanyakan kepada setiap orang yang dikenal mengenai apakah kunci untuk meraih kesuksesan.

Suatu hari, ia bertemu dengan teman lamanya yang merantau keluar kota dan telah menuai berbagai kesuksesan. Lantas ia bertanya pada temannya tersebut apakah kiat yang digunakan temannya tersebut sehingga dapat menuai keberhasilan yang sedemikian rupa. Dengan harapan, kali ini ia mendapatkan kunci  kesuksesan yang ia cari-cari.

Kemudian temannya tersebut menjawab : untuk mendapatkan kesuksesan, dibutuhkan berbagai usaha dan kerja keras. Usaha disini berarti tekun belajar dan berlatih, maupun berdoa kepada Allah SWT.  Kerja keras memiliki arti tetap bersemangat dan tidak mudah mengeluh dalam mengejar sesuatu meski berbagai rintangan datang menghadang. Selain itu kita juga harus menyeimbangkan antara keinginan dengan perilaku di kehidupan sehari-hari, jika kita menginginkan sesuatu yang baik maka kita harus berperilaku yang baik pula dalam segala aspek kehidupan kita.

Dua rahasia diatas diketahui secara umum sebagai kunci meraih kesuksesan. Dan tidak sedikit pula orang yang berhasil dengan mengikuti cara diatas. Akan tetapi, sesungguhnya aku mempunyai satu lagi kunci kesuksesan yang selalu mengantarkan kegemilangan kepadaku, ungkap si teman pemuda. Pemuda tadi pun penasaran dan lantas bertanya : apakah itu wahai temanku?

Teman pemuda tadi menjawab : aku selalu bernazar jika mempunyai suatu keinginan yang ingin aku capai. Mulai dari yang sederhana seperti berhasil dalam ujian sekolah, hingga dalam melamar pekerjaan sekalipun. Alhamdulillah selama aku bernazar, Allah SWT selalu mewujudkan keinginanku hingga detik ini. Nazar yang aku janjikan cukup sederhana, seperti : berpuasa 3 hari berurut, memberi makan anak 1-2 anak yatim piatu, hingga shalat berjamaah di masjid selama seminggu berurut.

Hal yang aku nazarkan mungkin terdengar sederhana, namun kesederhanaan itu telah mengantarkan berbagai kesuksesan dan kebahagiaan kepadaku. Alhamdulillah.

Mendengar jawaban temannya tersebut, lantas sang pemuda mulai mencobanya pula. Ternyata kali ini ia berhasil menemukan salah satu kunci kesuksesan yang telah lama ia cari dan akhirnya hidup dengan kesuksesan dan kebahagiaan.

Cerita singkat diatas merupakan sebuah kisah nyata. Jika kita selama ini merasa sering mengalami kegagalan dalam hidup, cobalah berintrospeksi diri. Apakah kita telah berusaha, bekerja keras, berperilaku sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah SWT? Jika sudah tapi belum mendapatkan kesuksesan, maka bersabarlah, berbaik sangka (husnuzan) dan mulailah cari kunci2 kesuksesan lain yang belum anda temukan salah satunya adalah bernazar. (/haf)



Kamis, 20 Februari 2014
Posted by Hafi Munirwan

Berbagi Sosok Inspiratif

Setiap orang pasti memiliki idola yang disukai dan sering diperhatikan dalam hidupnya. Idola ini bisa berasal dari berbagai latar belakang. Bagi penggemar sepakbola mungkin akan menyebut nama Messi, Ronaldo dsb. Penggemar musik mungkin menyebut nama seperti Westlife, The Beatles, dsb. Dan berbagai latar belakang lainnya yang sangat beragam.

Saya sendiri sebagai penggemar sepakbola termasuk penggemar sebuah tim asal Italia yaitu AC Milan terkhususnya Ricardo Kaka. Ya, mungkin dia adalah idola saya terkhusus dalam dunia sepakbola.

Namun, pada artikel ini bukan tokoh idola yang ingin saya sampaikan. Tetapi, sesuatu yang lebih dalam yaitu mengenai sosok inspiratif. Berbeda dengan tokoh idola yang hanya kita perhatikan berdasarkan keahliannya terhadap satu bidang saja, sosok inspiratif saya definisikan sebagai seseorang yang dipandang sebagai orang yang memiliki track record baik serta dijadikan teladan dalam kehidupan seseorang. Sosok inspiratif seseorang juga secara tidak langsung mencerminkan pandangan hidup orang tersebut.

Sebagian besar muslim tentu saja menjadikan nabi Muhammad SAW, nabi-nabi serta sahabat beliau sebagai sosok inspiratif. Selain itu, di tingkat nasional banyak pula nama yang sering kita dengar. Nama-nama seperti B.J. Habibie, Soekarno, Buya Hamka, dll. 

Para pembaca tentu punya sosok inspiratif sendiri. Begitu pula saya tentu saja saya mempunyai sosok inspiratif versi saya sendiri. Pada kesempatan ini saya akan membagi kepada para pembaca semua sosok inspiratif versi saya, semoga kita dapat mengambil pelajaran berharga dari sosok-sosok tersebut dan menjadi pribadi yang lebih baik.

1. Dr Zakir Naik

Anda mungkin menyebut Einstein atau Thomas Alfa Edison sebagai orang terpintar di dunia sepanjang masa. Hal tersebut relatif dan bisa jadi benar jika yang disoroti adalah kepakarannya terhadap suatu bidang studi tertentu.

Namun bagi saya, Dr Zakir Naik adalah orang terpintar. Beliau tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan/sains saja, namun mampu mengaitkan ilmu tersebut dengan ilmu agama. Berbagai ilmu pengetahuan kontemporer, dapat dikaji dan dikaitkan dengan kitab suci Al-Qur'an. Jika kita mendengar pidato beliau, tak ayal berbagai pertanyaan yang menganjal di benak kita dapat terjawab.

Dr Zakir Naik adalah seorang dokter lulusan University of Mumbai. Namun, beliau memilih berganti karir menjadi seorang pendakwah. Hal ini dilatar belakangi oleh kondisi umat islam saat ini yang sering dipandang bercitra buruk di mata dunia. Dr Zakir Naik hadir untuk membuktikan bahwa hal tersebut salah dengan berbagai argumen yang brilian, jelas dan berdasar kepada realita serta kitab Al-Qur'an.

Sebagai pendakwah, Dr Zakir Naik tidak sembarang berbicara. Beliau hafal Al-Qur'an dan Injil, dan selalu berbicara dengan menyebut sumber yang jelas Hal ini yang membuat saya kagum, karena beliau selalu berbicara dengan dasar yang jelas sehingga seringkali tidak mampu dibantah bagi para penanya.

2.  Anies Baswedan

Menurut saya, Indonesia sedang mengalami krisis sosok-sosok inspiratif yang pantas dijadikan sebagai teladan bagi masyarakat Indonesia. Dunia politik seolah menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan, berbagai skandal kerap kali menjerat tokoh-tokoh nasional.

Oleh karenanya, akademisi menjadi sosok yang perlu untuk diperhatikan karena berada diluar panggung politik. Salah satu nama yang paling menarik perhatian saya adalah Anies Baswedan. Alasannya cukup sederhana, yang pertama adalah karena beliau muda telah dipilih menjadi rektor Universitas Paramadina pada usia 38 tahun dan memberikan gebrakan dengan menghadirkan sebuah mata kuliah wajib baru yaitu Anti Korupsi. Hal ini tentu memperlihatkan kepedulian beliau dalam membina pemuda Indonesia yang terhindar dari praktik korupsi yang masih menjangkit kalangan elit politik Indonesia.

Kedua, beliau kerapkali mendapatkan nominasi sebagai tokoh berpengaruh nasional bahkan dunia, sehingga secara tidak langsung membawa nama baik bangsa Indonesia di mata masyarakat dan di mata dunia luar. Majalah Foreign merilis Anies sebagai salah satu nominasi di "Top 100 Public Intellectuals" sekaligus menjadi satu-satunya figur Asia Tenggara yang berhasil memasuki nominasi tersebut. Selain itu, Majalah Foresight merilis Anies Baswedan sebagai salah satu figur dalam nominasi "World's 20 Future Figure" (Tokoh yang mengubah dunia dalam 20 tahun mendatang). Terakhir, yang tidak kalah luar biasa adalah nominasi "500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia" oleh Royal Islamic Strategic Centre, Yordania.

Ketiga, beliau menginisiasi sebuah gerakan yaitu Indonesia Mengajar pada tahun 2010. Gerakan Indonesia Mengajar ini adalah gerakan yang mengirimkan intelektual muda terbaik Indonesia untuk mengajar ke berbagai penjuru daerah terpencil di Indonesia. Hal ini sekaligus untuk merubah citra kualitas rendah pengajar di daerah-daerah terpencil. Selain itu, masih terdapat gebrakan seperti Indonesia Menyala.

Menurut saya, tiga alasan diatas sudah sangat cukup untuk menjadikan sosok Anies Baswedan sebagai salah satu sosok inspiratif yang dapat menjadi teladan bagi bangsa Indonesia.

Sekian postingan saya kali ini teman pembaca, semoga berguna untuk kita semua
Salam sejahtera, Wassalamu'alaikum Wr. Wb. (/haf)


Rabu, 12 Februari 2014
Posted by Hafi Munirwan
Tag :

Sebuah Pelajaran Berharga Dari Kota Pelajar

Selamat siang teman2 pembaca sekalian..

Alhamdulillah, saya masih mencoba untuk konsisten menulis di blog ini hingga saat ini sudah postingan ke-4. Doakan agar tetap konsisten ya.. karena menulis adalah salah satu cara yang paling baik untuk berbagi.

Pada siang ini, saya akan bercerita mengenai sebuah pelajaran hidup yang saya dapatkan selama berkelana di tanah rantau Jogja. Alhamdulillah, salah satu cita2 jangka pendek saya dikabulkan oleh Allah SWT yaitu berkuliah di kota pelajar, dengan jurusan yang saya juga sangat sukai yaitu perencanaan wilayah dan kota.

Suatu kebahagiaan besar adalah ketika kita melakukan apa yang kita sukai. Saya teringat masa2 akhir SMA dimana hampir sebagian besar saya dan teman2 saya merasa kebingungan menentukan kemana dan ilmu apakah yang akan kita tempuh di masa kuliah. Sehingga tidak jarang sebagian besar orang memilih suatu kampus dan program studi hanya berdasarkan popularitas atau ketenarannya di kalangan masyarakat. Pada awalnya mungkin saya termasuk orang yang kebingungan juga, namun alhamdulillah akhirnya saya menemukan jawabannya dan memutuskan untuk hijrah dan move on untuk mengikuti panggilan hati nurani.

Sejak berkuliah di Jogja, saya berteman dengan mahasiswa dari berbagai jurusan yang berasal dari seluruh daerah yang ada di tanah air mulai dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia. Disini saya temukan banyak sekali orang-orang yang cerdas berkuliah di seluruh program studi yang ada. Jika di tanah kelahiran saya jurusan IPA menjadi kebanggaan tersendiri, hal tersebut seolah-olah dipatahkan dengan realita yang saya dapatkan di kampus ini.

Akhirnya saya temukan jawabannya dari seorang dosen saya di kampus :
Untuk menjadi sukses, ada satu syarat yang harus kita penuhi. Yaitu, kerjakan apa yang benar2 kita sukai dan minati. Sehingga, seberat apapun hambatan yang kita hadapi tidak akan menjadi masalah namun justru akan menjadi sebuah tantangan yang menarik dan tetap asik untuk dikerjakan.

Mungkin teman2 pernah menonton sebuah film inspiratif  "Three Idiots" yang menyiratkan pesan yang sama melalui seorang karakter bernama Ranchoddas. Sudah saatnya kita melakukan apa yang kita minati dan kita sukai, karena hidup hanya sekali dan harus ada satu langkah besar yang kita pilih sehingga hidup kita terasa lebih indah dan tidak terbebani.


Namun kata2 tersebut jangan disalah artikan, misalnya : "hati saya berkata malas untuk shalat di siang hari ini, maka saya akan ikuti kata hati saya untuk tidak shalat".

Tentu itu sudah diluar konteks. Lakukan apa yang kita sukai, namun kita juga harus ingat bahwa tetap ada kewajiban2 yang harus kita lakukan selama hidup di dunia ini. Bagi teman2 yang muslim, jangan lupa beribadah setiap saat. Karena bahagia itu sederhana, bahagia dunia dapat kita dapatkan dengan beribadah dan bahagia akhirat juga dapat kita dapatkan dengan beribadah.

Sekian postingan saya kali ini, semoga bermanfaat bagi teman2 semua. Tetap semangat menjalani hidup kita sehari2. Kalau bukan kita yang mencintai kehidupan kita sendiri, siapa lagi?

Salam sejahtera, Wassalamuálaikum wr.wb. (/haf)

Sabtu, 01 Februari 2014
Posted by Hafi Munirwan

Membangun Pola Diskusi Yang Bermanfaat Di Kalangan Pemuda

Pada pertengahan Desember 2013 lalu, seorang teman saya berkunjung ke Yogyakarta tempat dimana saya sedang berkuliah saat ini. Sebagai teman semasa SMA dari sebuah sekolah asrama, maka tentu saja ikatan pertemanan kami sesama alumni bisa dikatakan sangat erat. Lulusan SMA saya ini tersebar di berbagai kota Indonesia seperti : Banda Aceh, Medan, Jakarta, Bandung termasuk Yogyakarta. Dan ketika salah seorang teman berkunjung, maka seluruh teman2 yang berdomisili di kota tersebut akan berkumpul dengan sendirinya sebab ikatan kekeluargaan yang kami rasakan.

Begitu pula yang terjadi pada saat teman saya ini berkunjung, seluruh teman saya yang tersebar di berbagai jurusan dan universitas di yogyakarta langsung berupaya untuk bertemu dalam keadaan yang sedang lapang bahkan ditengah kesibukan sekalipun. Kuliah tidak menjadi hambatan, karena dengan manajemen waktu yang baik maka tidak ada yang mustahil untuk bertemu teman namun tetap menghadiri kuliah.

Layaknya aktivitas yang sudah lazim, ketika ada yang berkunjung maka tuan rumah akan membawa tamu tersebut untuk "jalan-jalan". Begitu pula yang kami lakukan, tidak lupa berkunjung ke alun-alun kidul yang selalu ramai hingga malam hari dan kemudian nongkrong di sebuah kafe untuk saling bercerita berbagi pengalaman dan cerita2 masa SMA.


Awalnya perbincangan dimulai dari topik-topik yang sederhana, cerita2 masa SMA, sepak bola dan pengalaman kuliah di berbagai kota. Namun memasuki paruh kedua, arah perbincangan berganti topik menjadi seputar politik baik nasional maupun regional. Perbincangan menjadi sangat seru dan tidak searah, dimana setiap orang memberikan pengetahuan dan pendapatnya.

Ntah karena kami yang rata-rata berkuliah pada jurusan sosial maupun perencanaan daerah, diskusi semacam ini menjadi sangat nyaman bahkan tidak terasa sudah menghabiskan waktu hingga berjam-jam. Rasa kantuk tidak menghalangi semangat untuk berdiskusi dalam momen yang "langka" ini.

Diujung pembicaraan yang sudah menghabiskan banyak waktu ini, seorang teman saya berkata :

"Jika kita ingin generasi muda lebih berkontribusi dan memiliki semangat membangun daerah di masa mendatang, maka salah satu caranya adalah dengan memulai diskusi-diskusi yang lebih berguna antar pemuda. Gantilah topik pembicaraan kita dari hal-hal seperti : sepakbola, gosip, musik dsb dengan yang lebih bermanfaat yaitu seputar politik maupun mimpi-mimpi untuk daerah di masa mendatang."

saya termenung, statement yang diungkapkan teman saya tersebut benar2 sesuai untuk menggambarkan kondisi pemuda saat ini. Sebagai calon pemimpin di masa mendatang, kita cenderung terlena dengan berbagai kesibukan yang tidak membangun.

Pada dasarnya, hal ini memang merupakan hal yang lazim di kalangan pemuda. Namun, alangkah baiknya jika kita sebagai pemuda saling mengingatkan dan mulai sedikit demi sedikit menyelipkan diskusi2 seputar ide2 segar pembangunan nasional/daerah di masa mendatang dimana pada saat itulah kita mengambil alih tonggak kepemimpinan.

Salam sejahtera, Wassalam'alaikum wr.wb.
Sabtu, 25 Januari 2014
Posted by Hafi Munirwan

Lihatlah Kedalam, Jangan Hanya Melihat Luaran Saja

Pada   kesempatan  ini saya akan menyampaikan opini mengenai salah satu paradigma  yang  berkembang di masyarakat. Khususnya di dunia barat dan sedikit di dunia timur termasuk Indonesia.

Saya prihatin dengan cara pandang seorang masyarakat/golongan tertentu yang suka mendiskreditkan seseorang/golongan tertentu secara pukul rata dan tanpa toleransi. Saya ambil sebagai contoh di dunia barat, masih banyak masyarakat non-muslim yang mendiskreditkan kaum muslim. Kaum muslim dianggap teroris, dibatasi hak-hak hidupnya melalui larangan berjilbab dsb.

Yang menjadi miris lagi adalah, dunia barat yang dianggap menjadi model demokrasi yang baik namun justru mengeluarkan kebijakan yang tidak toleransi dengan alasan tertentu. Lagi-lagi yang saya sorot adalah mengenai larangan berjilbab, karena ini adalah isu yang sensitif dimana kewajiban seorang muslimah justru dilarang. Dan yang parahnya lagi, cara pandang seperti ini mulai ditularkan kepada masyarakat2 non-barat termasuk warga Indonesia.

Coba kita renungkan salah satu quote berikut:
"Don't Judge A Book By It's Cover"
Menurut saya, quote ini memiliki makna : lihatlah kedalam, jangan hanya melihat luaran saja. 

Isu terorisme memang menjadi permasalahan saat ini, dan saya secara pribadi juga pihak yang menentang dan tidak mendukungnya. Tapi cobalah kita mulai saat ini melihat kedalam diri seseorang, bukan mengecap benar-salah seseorang dari penampilan luarnya saja. Bukankah masih sangat banyak kaum muslim yang bertoleransi di negara-negara mayoritas muslim seperti di Indonesia dan Malaysia? Lantas mengapa kesalahan yang dilakukan oleh beberapa orang lantas dibebankan kepada seluruh masyarakat dalam suatu negara tersebut?

Maksud saya, jika kita menilai seseorang janganlah kita melihat luaran yang dapat diartikan sebagai bagian dari golongan tertentu. Namun, nilailah seseorang dari isi hati dan perilakunya. Jika seseorang bersalah, maka orang tersebutlah yang harus dihukum, bukan semua orang yang memiliki suatu kesamaan tertentu.

Tentu saja masih banyak permasalahan lain yang ditimbulkan oleh cara pandang yang sempit ini selain larangan berjilbab yang saya bahas diatas. Larangan berjilbab tersebut hanyalah satu sampel permasalahan yang ditimbulkan disamping permasalahan2 lainnya.

Oleh karenanya, dalam tulisan ini saya mengajak teman2 semua untuk merubah pola pikir teman2 yang mungkin masih menilai seseorang dari luaran saja menjadi menilai seseorang lebih kedalam yaitu dari nilai2 dan perilakunya. Mari kita sama2 saling mengingatkan dan saling membangun ke arah yang lebih baik.

Semoga apa yang saya sampaikan mudah dimengerti, dan berguna bagi kebaikan kita bersama.

Salam sejahtera, Wassalam'alaikum wr.wb.
Sekian.(/haf)
Jumat, 24 Januari 2014
Posted by Hafi Munirwan
Tag :

Kata Pengantar

Bismillahirrahmanirrahim..
Assalamu'alaikum wr. wb, dan salam sejahtera teman2 semua..

Alhamdulillahirabbil'alamin..
Ini adalah kata yang harus selalu kita ucapkan, mengingat banyaknya rezeki yang terus kita dapatkan disetiap langkah kehidupan kita. Jangan pernah lupa untuk bersyukur teman2 semua.

Blog ini akhirnya berhasil saya luncurkan pada januari 2014, padahal saya sudah berniat sejak lama untuk menulis blog yang berisi pengalaman dan opini saya seputar kehidupan di masyarakat. Adapun saya sudah menulis berbagai blog, walaupun rata2 tersendat masalah ketersediaan waktu untuk menulis dan ilmu saya yang masih minim untuk dibagi. Teman2 bisa cek blog saya yang lain di :

1. http://www.govisitaceh.blogspot.com, blog ini berisi potensi-potensi wisata yang dapat membuat teman2 penasaran dengan kekayaan alam dan budaya di bumi serambi mekkah. Check it out!
2. http://www.duniaperencanaan.blogspot.com, blog ini berisi informasi seputar ilmu studi perencanaan wilayah dan kota yang saya dapatkan selama berkuliah di pwk ugm.
3. http://www.hafi-zone.blogspot.com, khusus yang satu ini lebih general. Semua informasi yang ada saya gabungkan sehingga tidak ada satu tema yang jelas, ini adalah blog saya ketika masih SMA.


Ketiga blog diatas agaknya tersendat karena yang saya coba share ke teman2 adalah ilmu dengan tema2 tertentu. Sedangkan saya sendiri merasa saya belum memiliki kapasitas yang mumpuni untuk berbagi ilmu tersebut.

Oleh karenanya, sejarah inisiasi blog ini adalah agar saya bisa berbagi suatu hal yang lebih ringan dan lebih mengalir dan dapat dibaca semua kalangan. Blog ini berisi pengalaman-pengalaman kehidupan saya serta opini seputar permasalahan dan realita di kehidupan masyarakat.

Harapan saya, semoga tulisan2 saya ini dapat berguna bagi teman2 pembaca semua dalam berbagai konteks kebutuhan. Saya cukup terbuka untuk diajak diskusi, silahkan teman2 menanggapinya. Akan tetapi, saya harap kita dapat menjaga norma2 diskusi dan penyampaian pendapat yang santun.

Sekian pengantar dari saya, silahkan dibaca dan ditanggapi..
Semoga Allah senantiasa melimpahkan karunianya kepada kita semua,

Salam sejahtera, Wassalami'alaikum wr.wb.
Posted by Hafi Munirwan

Terjemahkan

Tinggalkan Pesan

Flag Counter

Postingan Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Berbagi Pengalaman dan Opini -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -