Posted by : Hafi Munirwan Kamis, 20 Februari 2014

Nazar adalah mewajibkan suatu yang pada dasarnya tidak wajib di dalam hukum syara'. Contohnya, jika seseorang berkata, "untuk Allah, aku bernazar untuk bersedekah dengan jumlah sekian andai saya lulus dalam ujian akhir" atau "jika Allah menyembuhkan penyakitku ini, maka aku akan berpuasa selama tiga hari". Nazar dianggap sah, jika diucapkan oleh seseorang yang sudah baligh, berakal, memiliki kebebasan dalam melakukannya, meskipun orang itu non-muslim. (dikutip dan diolah dari penerbitmadina.wordpress.com)


Diatas adalah sedikit ulasan mengenai definisi nazar, untuk ulasan lebih lanjut silahkan simak cerita berikut ini :

Alkisah, hiduplah seorang pemuda di sebuah kota antah berantah. Dalam kehidupannya, ia seringkali menghadapi kegagalan dalam berbagai langkah yang ditempuhnya. Berbagai keinginannya seringkali tidak tercapai dan menemui jalan buntu. Akan tetapi, pemuda tersebut tidak menyerah dan selalu berintrospeksi serta memperbaiki dirinya. Ia juga sering menanyakan kepada setiap orang yang dikenal mengenai apakah kunci untuk meraih kesuksesan.

Suatu hari, ia bertemu dengan teman lamanya yang merantau keluar kota dan telah menuai berbagai kesuksesan. Lantas ia bertanya pada temannya tersebut apakah kiat yang digunakan temannya tersebut sehingga dapat menuai keberhasilan yang sedemikian rupa. Dengan harapan, kali ini ia mendapatkan kunci  kesuksesan yang ia cari-cari.

Kemudian temannya tersebut menjawab : untuk mendapatkan kesuksesan, dibutuhkan berbagai usaha dan kerja keras. Usaha disini berarti tekun belajar dan berlatih, maupun berdoa kepada Allah SWT.  Kerja keras memiliki arti tetap bersemangat dan tidak mudah mengeluh dalam mengejar sesuatu meski berbagai rintangan datang menghadang. Selain itu kita juga harus menyeimbangkan antara keinginan dengan perilaku di kehidupan sehari-hari, jika kita menginginkan sesuatu yang baik maka kita harus berperilaku yang baik pula dalam segala aspek kehidupan kita.

Dua rahasia diatas diketahui secara umum sebagai kunci meraih kesuksesan. Dan tidak sedikit pula orang yang berhasil dengan mengikuti cara diatas. Akan tetapi, sesungguhnya aku mempunyai satu lagi kunci kesuksesan yang selalu mengantarkan kegemilangan kepadaku, ungkap si teman pemuda. Pemuda tadi pun penasaran dan lantas bertanya : apakah itu wahai temanku?

Teman pemuda tadi menjawab : aku selalu bernazar jika mempunyai suatu keinginan yang ingin aku capai. Mulai dari yang sederhana seperti berhasil dalam ujian sekolah, hingga dalam melamar pekerjaan sekalipun. Alhamdulillah selama aku bernazar, Allah SWT selalu mewujudkan keinginanku hingga detik ini. Nazar yang aku janjikan cukup sederhana, seperti : berpuasa 3 hari berurut, memberi makan anak 1-2 anak yatim piatu, hingga shalat berjamaah di masjid selama seminggu berurut.

Hal yang aku nazarkan mungkin terdengar sederhana, namun kesederhanaan itu telah mengantarkan berbagai kesuksesan dan kebahagiaan kepadaku. Alhamdulillah.

Mendengar jawaban temannya tersebut, lantas sang pemuda mulai mencobanya pula. Ternyata kali ini ia berhasil menemukan salah satu kunci kesuksesan yang telah lama ia cari dan akhirnya hidup dengan kesuksesan dan kebahagiaan.

Cerita singkat diatas merupakan sebuah kisah nyata. Jika kita selama ini merasa sering mengalami kegagalan dalam hidup, cobalah berintrospeksi diri. Apakah kita telah berusaha, bekerja keras, berperilaku sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah SWT? Jika sudah tapi belum mendapatkan kesuksesan, maka bersabarlah, berbaik sangka (husnuzan) dan mulailah cari kunci2 kesuksesan lain yang belum anda temukan salah satunya adalah bernazar. (/haf)



Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Terjemahkan

Tinggalkan Pesan

Flag Counter

Postingan Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Berbagi Pengalaman dan Opini -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -